Subulussalam Akan Miliki Transfusi Darah
* Pengurus PMI Subulussalam Dilantik
SUBULUSSALAM – Delapan kabupaten/kota di wilayah pantai barat-selatan Aceh hingga kini belum memiliki Unit Transfusi Darah (UTD) sehingga masyarakat yang membutuhkan darah harus ke Medan, Sumatera Utara atau ke Banda Aceh yang berjarak terlalu jauh.
”Akibatnya banyak pasien meregang nyawa di perjalanan karena kehabisan darah,” kata Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Aceh Teuku Alaidinsyah, dalam sambutannya usai melantik pengurus PMI Kota Subulussalam periode 2011-2016, Jum’at (30/12) di Grand Mitra Subulussalam Hotel.
Menurut Alaidin, keberadaan UTD itu sangat penting untuk keperluan mendesak seperti pasien kecelakaan atau ibu melahirkan. Sejauh ini, kata Alaidin, baru ada tiga UTD di Aceh yakni Kota Banda Aceh, Aceh Timur dan Aceh Utara. Sedangkan untuk wilayah pantai barat dan selatan hingga sekarang belum ada.
Terhadap hal ini, Subulussalam menurut Alaidin sangat cocok dibangun UTD karena letaknya yang strategis. Karenanya, PMI Pusat dan Pemko Subulussalam diharapkan mempertimbangkan pembangunan fasilitas UTD. ”Jika UTD di Subulussalam dapat dibangun, PMI siap mengelolanya,” tandas Alaidin.
Sementara Wali Kota Subulussalam, Merah Sakti menyampaikan apresiasi kepada keluarga besar PMI Kota Subulussalam yang dinilai cukup cekatan dalam membantu korban bencana di daerah tersebut meskipun belum pernah dilantik secara resmi. Sakti menyontohkan kejadian bencana alam banjir, gempa bumi hingga musibah kebarakan dan pelayanan ambulans bagi masyarakat yang membutuhkan.
Sakti mengatakan, Subulussalam merupakan kota paling luas di Aceh bahkan di Indonesia yakni, 1.391 km². Karena itu, ia meminta PMI Aceh agar menambah bantuan ambulans bagi PMI Kota Subulussalam agar fungsi pelayanan semakin maksimal. Sebab, satu armada ambulans belum maksimal memberikan pelayanan bagi 74 desa di Subulussalam yang jaraknya mencapai 40-an kilometer.
Terhadap usulan UTD, Merah Sakti selaku Wali Kota Subulussalam menyatakan mendukung. Sakti pun berharap agar proses pengadaan UTD ini diprakarsai oleh PMI Aceh atau pusat.
Usai pelantikan, rombongan menuju lokasi rencana pembangunan Markas PMI Subulussalam di Jalan Syekh Hamzah Fansury tepatnya samping Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA), Subulussalam. Di lokasi tersebut, Wali Kota Merah Sakti bersama Ketua PMI Aceh T Alaidin melakukan peletakan batu pertama pembangunan Markas PMI yang akan dibangun 2012 mendatang.(kh)
SUBULUSSALAM – Delapan kabupaten/kota di wilayah pantai barat-selatan Aceh hingga kini belum memiliki Unit Transfusi Darah (UTD) sehingga masyarakat yang membutuhkan darah harus ke Medan, Sumatera Utara atau ke Banda Aceh yang berjarak terlalu jauh.
”Akibatnya banyak pasien meregang nyawa di perjalanan karena kehabisan darah,” kata Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Aceh Teuku Alaidinsyah, dalam sambutannya usai melantik pengurus PMI Kota Subulussalam periode 2011-2016, Jum’at (30/12) di Grand Mitra Subulussalam Hotel.
Menurut Alaidin, keberadaan UTD itu sangat penting untuk keperluan mendesak seperti pasien kecelakaan atau ibu melahirkan. Sejauh ini, kata Alaidin, baru ada tiga UTD di Aceh yakni Kota Banda Aceh, Aceh Timur dan Aceh Utara. Sedangkan untuk wilayah pantai barat dan selatan hingga sekarang belum ada.
Terhadap hal ini, Subulussalam menurut Alaidin sangat cocok dibangun UTD karena letaknya yang strategis. Karenanya, PMI Pusat dan Pemko Subulussalam diharapkan mempertimbangkan pembangunan fasilitas UTD. ”Jika UTD di Subulussalam dapat dibangun, PMI siap mengelolanya,” tandas Alaidin.
Sementara Wali Kota Subulussalam, Merah Sakti menyampaikan apresiasi kepada keluarga besar PMI Kota Subulussalam yang dinilai cukup cekatan dalam membantu korban bencana di daerah tersebut meskipun belum pernah dilantik secara resmi. Sakti menyontohkan kejadian bencana alam banjir, gempa bumi hingga musibah kebarakan dan pelayanan ambulans bagi masyarakat yang membutuhkan.
Sakti mengatakan, Subulussalam merupakan kota paling luas di Aceh bahkan di Indonesia yakni, 1.391 km². Karena itu, ia meminta PMI Aceh agar menambah bantuan ambulans bagi PMI Kota Subulussalam agar fungsi pelayanan semakin maksimal. Sebab, satu armada ambulans belum maksimal memberikan pelayanan bagi 74 desa di Subulussalam yang jaraknya mencapai 40-an kilometer.
Terhadap usulan UTD, Merah Sakti selaku Wali Kota Subulussalam menyatakan mendukung. Sakti pun berharap agar proses pengadaan UTD ini diprakarsai oleh PMI Aceh atau pusat.
Usai pelantikan, rombongan menuju lokasi rencana pembangunan Markas PMI Subulussalam di Jalan Syekh Hamzah Fansury tepatnya samping Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA), Subulussalam. Di lokasi tersebut, Wali Kota Merah Sakti bersama Ketua PMI Aceh T Alaidin melakukan peletakan batu pertama pembangunan Markas PMI yang akan dibangun 2012 mendatang.(kh)
Editor : hasyim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar