Ketua MPU Subulussalam: Ulama bukan Sekadar Tukang Berdo’a
SUBULUSSALAM - Ulama bukan hanya
mengurusi masalah ibadah, memberikan fatwa atau berdoa saja, tetapi
dapat berperan berbagai bidang politik, ekonomi, sosial, budaya,
pendidikan, dan lainnya sesuai ajaran Islam itu sendiri.
Demikian disampaikan Qaharuddin Kombih, Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Subulussalam, saat menjadi pemakalah sosialisasi peran ulama/tokoh masyarakat dalam pengawasan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh 2012, Jum’at (6/1) di Grand Mitra Subulussalam Hotel.
Qaharuddin yang juga pimpinan Ponpes Hidayatullah, Subulussalam mengatakan selama ini ada kesan di tengah masyarakat dengan membatasi peran ulama pada persoalan agama, fatwa dan akhlak semata. Bahkan, tak jarang keterlibatan ulama dalam politik disorot masyarakat luas.
Pandangan tersebut, kata Qahar, merupakan kekeliruan besar, karena ulama sebenarnya berperan sebagai penggerak, motivator dan dinamisator masyarakat ke arah pengembangan dan pembangunan umat.
“Selama ini kan kesannya ulama hanya mengurusi agama, bahkan di Subulussalam sendiri MPU kerap dipelesetkan seolah-olah hanya tukang do’a, padahal peran ulama sangat penting dalam percaturan sebuah negara,” kata Qaharuddin.
Sekaitan dengan Pilkada, Qaharuddin mengatakan ulama sangat berperan menyukseskan mengingat sosok kharismatik yang menjadi panutan masyarakat. Mantan KUA Kecamatan Sultan Daulat ini menyontohkan betapa seorang pimpinan dayah/pesantren yang dapat menggerakkan para santrinya untuk bergotong royong atau pimpinan rumah suluk yang mendapat panutan dari para orang tua yang telah renta sekali pun.
Karenanya, ulama dinilai sangat penting dalam memberikan pencerahan dan pembinaan terhadap masyarakat termasuk dalam hal menyukseskan Pilkada damai di Aceh. “Ulama berperan penting dalam menciptakan solidaritas,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Subulussalam Affan Alfian Bintang saat membuka acara sosialisasi pengawasan Pemilu mengharapkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Aceh berjalan aman dan lancar. “Mari sama-sama kita menjaga kedamaian yang telah berjalan selama ini, jangan sampai karena kepentingan orang tidak bertanggungjawab kita nodai kedamaian, ini jelas merugikan kita sendiri,” kata Affan.
Sosialisasi pengawasan pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh 2012 ini diikutis sedikitnya 68 ulama, tokoh masyarakat dari delapan kabupaten/kota di pantai barat Aceh. Acara tersebut berlangsung hingga Sabtu (7/1) hari ini-red. “Untuk pantai barat, sosialisasi pegawasan pemilukada ini dipusatkan di Kota Subulussalam,” kata Karmila Firdaus, ketua Panwaslu Kota Subulussalam.(kh)
Demikian disampaikan Qaharuddin Kombih, Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Subulussalam, saat menjadi pemakalah sosialisasi peran ulama/tokoh masyarakat dalam pengawasan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh 2012, Jum’at (6/1) di Grand Mitra Subulussalam Hotel.
Qaharuddin yang juga pimpinan Ponpes Hidayatullah, Subulussalam mengatakan selama ini ada kesan di tengah masyarakat dengan membatasi peran ulama pada persoalan agama, fatwa dan akhlak semata. Bahkan, tak jarang keterlibatan ulama dalam politik disorot masyarakat luas.
Pandangan tersebut, kata Qahar, merupakan kekeliruan besar, karena ulama sebenarnya berperan sebagai penggerak, motivator dan dinamisator masyarakat ke arah pengembangan dan pembangunan umat.
“Selama ini kan kesannya ulama hanya mengurusi agama, bahkan di Subulussalam sendiri MPU kerap dipelesetkan seolah-olah hanya tukang do’a, padahal peran ulama sangat penting dalam percaturan sebuah negara,” kata Qaharuddin.
Sekaitan dengan Pilkada, Qaharuddin mengatakan ulama sangat berperan menyukseskan mengingat sosok kharismatik yang menjadi panutan masyarakat. Mantan KUA Kecamatan Sultan Daulat ini menyontohkan betapa seorang pimpinan dayah/pesantren yang dapat menggerakkan para santrinya untuk bergotong royong atau pimpinan rumah suluk yang mendapat panutan dari para orang tua yang telah renta sekali pun.
Karenanya, ulama dinilai sangat penting dalam memberikan pencerahan dan pembinaan terhadap masyarakat termasuk dalam hal menyukseskan Pilkada damai di Aceh. “Ulama berperan penting dalam menciptakan solidaritas,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Subulussalam Affan Alfian Bintang saat membuka acara sosialisasi pengawasan Pemilu mengharapkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Aceh berjalan aman dan lancar. “Mari sama-sama kita menjaga kedamaian yang telah berjalan selama ini, jangan sampai karena kepentingan orang tidak bertanggungjawab kita nodai kedamaian, ini jelas merugikan kita sendiri,” kata Affan.
Sosialisasi pengawasan pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh 2012 ini diikutis sedikitnya 68 ulama, tokoh masyarakat dari delapan kabupaten/kota di pantai barat Aceh. Acara tersebut berlangsung hingga Sabtu (7/1) hari ini-red. “Untuk pantai barat, sosialisasi pegawasan pemilukada ini dipusatkan di Kota Subulussalam,” kata Karmila Firdaus, ketua Panwaslu Kota Subulussalam.(kh)
Editor : bakri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar